Kekuatan Beliefs Untuk Mencapai Kesuksesan

Limiting Beliefs VS Empowering Beliefs

Sebelum kita membahas tentang limiting beliefs dan empowering beliefs, Mungkin beberapa dari anda belum mengetahui pengertian apa itu beliefs. Ok Check it Out :D

Konsep Beliefs

Diambil dari buku “The Secret of Mind” karya Dr. Adi W Gunawan Secara sederhana belief dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang kita yakin benar. Sesuatu hal yang kita yakini benar, akan sulit mengubah keyanikan kita itu karena itulah sifat manusia. Beliefs sebenarnya tidak lebih dari satu klaim/ ide pernyataan. Untuk lebih mudah memahami beliefs, anda dapat memperhatikan persamaan ini.

Ide + Persetujuan = Beliefs

Dari persamaan di atas tampak bahwa pernyataan/ide dan persetujuan adalah dua hal yang berbeda. Kita juga dapat merasakan bahwa persetujuan kita mempunyai tingkat kekuatan yang berbeda. Semakin tinggi kekuatan persetujuan terhadap suatu ide, semakin kuat belief terhadap ide tersebut, sebaliknya semakin lemah “kekuatan” persetujuan, semakin lemah pula belief terhadap sesuatu.

Beliefs sebenarnya hanyalah sebuah konsep yang kita “yakini” benar. Untuk bisa menyakin sesuatu itu benar, dibutuhkan data-data pendukung yang kita pandang “valid” sehingga kita setuju dan menerimanya menjadi kebenaran menurut kita.

Lalu pertanyaan, darimana data-data pendukung tersebut?. Sumbernya bisa macam-macam, saat kita masih kecil, data-data ini berasal terutama dari orang tua kita atau orang yang paling dekat dengan kita, kakak, bibi, paman atau figur yang memiliki otoritas yang kuat.

Setelah kita berumur lebih besar lagi, data-data pendukung tersebut bisa berasal dari lingkungan. Interaksi lingkungan disekitar akan membetuk pengalaman bagi kita baik dari lingkungan teman, sekolah maupun lingkungan lainnya. Kemudian setelah kita besar lagi, data-data tersebut akan semakin berkembang dimana sumber internet, televisi, buku dll akan semakin memperkuat beliefs yang akan terbentuk.

Nah. Karena beliefs ini sangat penting bagi hidup kita, terkadang kebanyakan orang sukses mereka memiliki beliefs yang postif atau disebut “ Empowering Beliefs”. Sangat beruntung jika bagi kita selama ini memiliki data-data atau pengalaman-pengalaman yang akan membentuk beliefs positif atau dikenal “ Empowering Beliefs”.

Begitupun sebaliknya, orang-orang yang memiliki negatif beliefs atau disebut “Limiting Beliefs” akan membuat mereka sulit berkembang karena limiting beliefs tersebut membuat kita berhenti menuju perubahan dan berhenti menuju yang lebih baik lagi.

Perbedaan Limiting Beliefs dan Empowering Beliefs

Terdapat 2 (dua) beliefs yaitu limiting beliefs dan empowering beliefs yang keduanya memiliki dampak masing-masing terhadap hidup kita. secara sederhana limiting beliefs adalah beliefs yang menahan dan memberhentikan kita dari tujuan hidup, goal ataupun cita-cita. Sedangkan empowering beliefs yang membuat kita semakin maju dan berkembang untuk mencapai goal dan kehidupan yang lebih baik lagi.

Empowering beliefs dapat meningkatan kualitas kehidupan kita. kita dapat menemukan beliefs tersebut dengan cara mempertimbangkan apa yang harus kita percaya, apa yang harus kita lakukan di dalam hidup kita. Berikut adalah contoh empowering beliefs yang mengandung beberapa asumsi dan generalisasi. Mungkin hal ini tidak selalu benar namun dengan menyakinkan diri kita terhadap beliefs ini, kita akan mengubah pandangan hidup kita terhadap dunia lebih ke arah permberdayaan.

•  “Tidak ada kegagalan, yang ada hanya umpan balik”. Dari setiap pengalaman dan setiap respons yang kita peroleh, kita akan belajar mana yang kiranya sudah efektif ataupun tidak.
• “Tidak ada masalah, yang ada hanya tantangan”. Anggap lah semua masalah yang ada di diri kita merupakan sebuah tantangan yang akan melangkahkan diri kita untuk menuju kesuksesan.
•  “Tidak peduli apa yang terjadi, saya bisa mengatasinya”. Belief ini membuat diri kita percaya diri dalam menghadapi apapun di dalam kehidupan kita.
•  “Saya ditakdirkan untuk Sukses”. Meyakinkan kita bahwa kita akan benar-benar sukses dalam hal apapun.
• “Siapapun bisa melakukan apa saja dan segala sesuatu mungkin terjadi”. Jika satu orang di dunia dapat melakukan, maka siapapun dapat mencari tahu bagaimana dia melakukan itu.

Anda dapat membuat empowering beliefs sesuai kreasi anda dan yang terpenting adalah anda harus meyakini kata-kata yang anda ucapkan tersebut. karena beliefs memerlukan Ide + Persetujuan.

Berikut adalah contoh simple dari limiting beliefs;

Jika tadi adalah contoh dari empowering beliefs, akan lebih pas jika kita memahami contoh dari limiting beliefs. Jika tadi disebutkan bahwa empowering beliefs dapat meningkatkan kualitas hidup kita, maka limiting beliefs adalah kebalikan dari pengertian empowering beliefs. Yaitu beliefs yang membuat kita menjadi terbatas dalam mencapai kesuksesan atau dengan kata lain memberhentikan kita dari segala upaya untuk mencapai kesuksesan.

Berikut adalah contoh simple dari limiting beliefs;

• Keyakinan Citra Negatif – “Saya pemalu, tua, muda, lemah, tidak beruntung atau tidak mampu.
• Membatasi Aturan – “Saya akan senang, sukses jika saya memiliki ini, itu..
• Keyakinan Mengasihani diri sendiri – “Saya tidak layak kekayaan, kebahagiaan atau         kesuksesan", "Saya tidak cukup.", "orang lain yang lebih baik dari saya", "Saya tidak suka diri saya".
• Keyakinan atas kekurangan – “Saya tidak punya cukup uang, waktu, dan pendidikan sehingga saya tidak mampu mencapai kesuksesan
• Metafor yang tidak mendukung – “Hidup adalah adalah rasa sakit,  perjuangan atau putus asa, uang adalah segala keburukan, dll

Sekian semoga bermanfaat :D